Ada Apa Dengan Indonesia?

Pencabulan, pemerkosaan, pembunuhan, penculikan kerap menjadi trending topic akhir-akhir ini. Meskipun sudah tak jarang bagi dunia berita di Indonesia, namun nampaknya satu hal yang patut dibahas adalah, ada apa dengan remaja Indonesia saat ini? Apa yang terlintas di benaknya sehingga berbagai macam tindakan biadab mereka lakukan? Dan wanita. Wanita (wani di tata) selalu menjadi korban dalam kasus pencabulan remaja biadab. Apakah begitu besar peran serta kehebatan lelaki sehingga membuat para wanita bungkam? We’ll see.

Tidak usah jauh-jauh, dua kasus yang baru saja terjadi akhir-akhir ini dan menimbulkan efek yang luar biasa bagi masyarakat sekitar. Pencabulan, pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh serdadu biadab terhadap gadis cilik yang polos nan lugu di sebuah Desa. Di lansir dari media online maupun cetak, alasan yang terungkap dari mulut salah satu tersangka adalah mereka melakukan tindakan itu setelah minum tuak alias minuman keras, dan salah satu dari mereka mengatakan sering nonton video (konsumsi pria dewasa alias bokep). Entah

Setelah menanggapi kasus tersebut, hal yang semakin membuat bagaimana caranya seorang remaja tanggung menuju dewasa bisa begitu nikmatnya minum minuman keras dan dengan imajinasinya yang penuh kebiadaban hingga membunuh satu anak yang tak berdosa. geram adalah, mengapa hukuman yang dijatuhkan hanya berlaku selama 10 tahun? Kenapa tidak seumur hidup? Salah satu Dosen saya menerangkan bahwa ada kompensasi hukuman untuk usia di bawah umur, dalam kata lain mereka masih termasuk kategori anak-anak dan hukuman 10 tahun dianggap wajar karena mereka masih punya masa depan.

But, hey. Government! Apa yang kalian nilai seharusnya dipertimbangkan lagi. Apakah umur segitu dengan perilaku seperti itu dapat merubahnya menjadi lebih baik? tidak. Apakah seorang remaja laki-laki selesai sunat sering menonton video bokep dan minum-minuman keras yang jelas akan merusak organ tubuh dirinya sendiri, apa itu masih dapat masa depan yang lebih baik? tidak. Tapi kalau Pemerintah mau bantu benerin, motivasi, beri pelatihan untuk mereka ya mungkin akan lebih baik. tapi terlanjur citra persona mereka sudah buruk di mata masyarakat.

Kemudian tidak lama setelah kasus satu lawan serdadu biadab, ada pula kasus dengan hal serupa yang menimpa kaum hawa. Miris rasanya ketika wanita lagi-lagi didominasi oleh sekelompok lelaki yang tidak memiliki jalan fikiran yang bersih. Yang difikirannya hanya wanita, bokep dan kekerasan. Hingga pada akhirnya wanita hanya bisa bungkam.

Menurut data dari sumber yang di peroleh, kejadian tersebut dilakukan oleh tiga serangkai yang sepertinya tidak memiliki otak. Entah apa yang ada di jalan pikirannya. Hanya dia dan Tuhan yang tau. Di lansir dari media online yang saya baca tadi pagi, setelah korban di rontgen ternyata terdapat gagang cangkul yang menembus hingga rongga dada kemudian menembus paru-paru dan merobek seluruh organ dalam tubuh almarhum. 

Andai saja seseorang dapat ikut serta mencatat amal buruk seseorang, mungkin tersangka sudah tidak lagi berada di daftar amal baik. seluruh perbuatannya akan selalu berada di amal buruk. Perbuatan ini di akui paling biadab yang pernah ditangani oleh Kombes Pol Krishna Murti. Manusia mana yang biasa-biasa saja mengetahui hasil rontgen tersebut melukai hampir seluruh bagian organ dalam tubuh wanita dan di luarnya pun terdapat luka-luka yang cukup parah akibat goresan garpu yang dilakukan oleh tersangka lainnya.

Entah dimana lagi norma manusia.

Yang membuat saya tidak habis pikir, alasannya terlalu menye-menye. Karena almarhum tidak ingin menerima tawaran nyoy dari si tersangka, yaampun wajar dong kalau seseorang ngga mau berhubungan badan sebelum halal, terlebih dengan seseorang yang baru kenal dalam jangka waktu sebentar. Seburuk-buruknya wanita pasti dia akan menjaga kehormatannya sedemikian mungkin. Seharusnya lelaki baik-baik pun begitu, bisa menjaga kehormatan wanita sebagaimana mestinya.
Kemudian alasan pendukung lainnya yang terucap dari tersangka pertama adalah karena ia tidak terima dibilang jelek, maka timbul emosi sesaat yang membuat ia menjadi tidak terkendali. Sudah di tolak dibilang jelek pula, ya bukannya apa-apa. Cuman di sini saya sangat prihatin, anak dengan usia jagung melakukan tindakan biadab karena merasa dirinya dicampakkan, padahal seharusnya ada tindakan halus lain yang dapat menetralisir suasana. Namun namanya anak muda, emosi masih berumur lima tahun yang entah maunya apa.

Alasan dari tersangka dua, karena dia sempat naksir namun tidak pernah di waro. Kalau yang ini, harusnya kembali pada diri masing-masing ya. Sebab tidak semua wanita kamu kira akan tergiur dengan lelaki. Sekali lagi, seburuk-buruknya wanita dia akan memilih yang terbaik, meskipun tidak ada yang sempurna.  Lalu alasan dari tersangka ketiga adalah tidak berbeda jauh dengan tersangka kedua.

Entahlah apa yang terjadi dengan remaja Indonesia akhir-akhir ini.

Mungkin mereka butuh piknik.

Menyikapi hal tersebut bisa juga karena dampak ekonomi yang lemah membuat para orang tua bekerja keras banting tulang seharian tanpa sempat memerhatikan anaknya yang tiba-tiba sudah melayangkan nyawa anak orang. Bisa jadi.

Jadi, apakah kamu masih mau diam saja melihat kasus seperti ini? Atau kamu mau menjadi tersangka berikutnya? Amit-amit.


So, lakukan kegiatan positif dan tetap hidup sehat karena dua hal tersebut dapat menjauhkan dari pikiran sensitive!

btw, kalau jadi orang tua, tindakan apa yang seharusnya di lakukan? dan apa yang harus pemerintah lakukan terhadap kasus ini? menjerat dengan pasal berlapis-lapis atau mengadakan rehabilitasi psikologis? comment di bawah ya

Comments